Jasa Situs DINAS LH: Matinya Ikan di Waduk SIER Diduga Cemaran Limbah Fosfat

Jasa buat blog murah https://ift.tt/2X0aLHy

SURABAYA - Sudah tiga hari ini ribuan bangkai ikan di waduk Rungkut Industri masih mengambang. Beberapa petugas dari PT SIER pun membersihkan bangkai dengan menjaring di area waduk. 

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya juga sudah mengambil sampel air waduk untuk dicek di laboratorium guna mengetahui penyebab kematian ikan di ekosistem waduk tersebut. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Surabaya  Agus Eko Supiandi mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan di sekitar waduk. Kematian ikan terjadi karena algae blooming (populasi plankton yang banyak) akibat eurofikasi yang merupakan masalah lingkungan hidup yang disebabkan oleh limbah fosfat (PO43).

BAU BANGKAI: Warga melihat ribuan ekor ikan yang mati di waduk kawasan Rungkut Industri, Surabaya. (SURYANTO PUTRA MUJI/RADAR SURABAYA)

"Kemarin (4/6) tim wasdal sudah cek ke lapangan, hipotesa sementara kami, karena ledakan plankton yang disebabkan oleh limbah fosfat," katanya kepada Radar Surabaya.

Agus menjelaskan air di boezem tidak mengalir, warna air kehijauan. Sehingga oksigen yg masuk berkurang dan ikan banyak yang mati. 

Matinya ikan ditemukan berkelompok, mengindikasikan ikan berebut menuju ke badan air yang masih mengandung oksigen. "Ditemukan banyak serabut lembut fitoplankton yang menyangkut di insang ikan yang dimungkinkan cyanobacteria," terangnya.

Menurut dia, fitoplankton yang telah habis fase hidupnya akan mati dan busuk sehingga melepaskan gas (dimungkinkan metan) ke dalam perairan akibat penguraian secara anaerob. 

Spesies ikan yang mati kebanyakan ikan mujahir karena ikan jenis ini mudah mati akibat terkena pencemaran lingkungan (limbah). "Ya, sebabnya karena mampu mengakumulasikan beberapa materi pencemar di dalam tubuh," imbuhnya.

Oleh karena itu hingga saat ini pihaknya masih mendalami dengan menunggu hasil uji laboratorium dari uji sampel air waduk yang kemungkinan keluar tiga hari kerja. 

Sembari menunggu hasil lab, pihaknya melakukan penyusuran air waduk. "Hari ini akan dilakukan penyusuran untuk melihat adanya kemungkinan pencemaran limbah," ungkapnya.

Agus menegaskan bahwa apabila nantinya diketahui ada pencemaran pihaknya tak segan memberikan sanksi. "Sanksinya kita kasih peringatan, kita lihat dilapangan nanti apa alatnya pas rusak atau ada yang lain," tegasnya.

Sementara itu Kasi pengawasan dan penyelesaian sengketa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya City Mangezong Negeri Pertiwi mengatakan timnya sudah turun ke lapangan hingga hari ini untuk mengamati dampak pencemaran tersebut. "Kemarin dan hari ini kami mengambil sampel air waduk," katanya.

Di pihak lain, Kepala Departemen Bisnis Hubungan Pelanggan kawasan Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), M Slamet membantah bahwa kematian ikan di waduk perindustrian SIER akibat kebocoran limbah pabrik. 

Dia menekankan tidak mungkin limbah bocor dan dialirkan ke aliran sungai. Selain itu, perusahaan sangat berhati-hati dan melakukan pengawasan yang sangat ketat dalam menjaga lingkungan sekitar.

"Yang jelas itu fenomena alam. Yakni ikan kekurangan oksigen karena perubaha cuaca. Hanya saja kebetulan, lokasi ikan yang mati dekat dengan salah industri," pungkasnya. (rmt/jay)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jasa Situs Pilkada Mundur, Anggaran Membengkak, KPU Tambah 861 TPS

Jasa Blog - FIGC Berharap Penonton Bisa Nikmati Serie A di Stadion Musim Ini