Jasa Blog - Oknum Guru Cabul Terancam Dikebiri

Oknum Guru Cabul Terancam Dikebiri

Jika anda butuh jasa buat situs untuk mempromosikan usaha anda , sangat di sarankan untuk memesan sekarang di .

JASA SITUS BLOG MURAH

Kelebihan Jasa Situs ini: 1. Pengerjaan cepat. 2. Banyak pilihan desain. 3. Fiturnya lengkap. 4. Siap pakai 5. Harganya murah. Silahlan anda pesan di

JASA SITUS BLOG MURAH

.

JawaPos.com –Tindakan oknum guru berinisial TA terhadap siswanya sangat tidak terpuji. Pria lulusan Universitas Negeri ternama di Jogjakarta itu diduga melakukan tindakan asusila terhadap belasan siswanya.

Atas kejadian tersebut, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB langsung turun ke lokasi. Memberikan pendampingan psikologis maupun proses hukum. ”Kami juga melakukan tracing atau pencarian korban lain,” kata Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi LPA NTB Joko Jumadi, seperti dikutip Lombok Pos, Selasa (2/6).

Dari laporan awal, ada 11 siswa yang melaporkan kejadian tersebut. Tetapi, setelah mereka turun ada tambahan dari siswa lain yang pernah menjadi korban asusila TA. ”Kita baru temukan tambahan dua orang. Jadi untuk sementara, ada 13 siswa yang menjadi korban,” bebernya.

LPA NTB melakukan tracing korban lain karena pria asal Lunyuk, Sumbawa tersebut menggantikan orang tuanya mengajar sejak 2018. Namun, tindakan bejatnya baru diketahui pekan lalu. ”Kemungkinan ada korban lain dan kami masih terus mencari dan mengembangkan untuk diberikan pendampingan,” kata dia.

Pendampingan psikologis perlu dilakukan agar para korban bisa pulih dari trauma yang dialaminya. Jangan sampai mereka menjadi bom waktu dikemudian hari. ”Kebanyakan yang menjadi pelaku asusila ini pernah menjadi korban semasa kecilnya. Itu yang kita antisipasi,” ungkapnya.

Dari hasil penelusuran di lapangan, sebenarnya TA bukan bertindak sebagai guru di Sekolah Dasar (SD). Dia merupakan tenaga penyuluh kesehatan. ”Dia sudah lulus tes PNS. Tinggal menunggu masa prajabatan saja,” bebernya.

Pria berusia 28 tahun itu bertindak sebagai guru di salah satu sekolah di Lunyuk, Sumbawa itu sebagai guru pengganti. Dia menggantikan orang tuanya yang sedang sakit. Orang tuanya juga sebagai guru di sekolah itu. ”Tersangka ini mengajar mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam),” kata dia.

TA diduga melakukan tindakan asusila itu saat mengajar materi pelajaran reproduksi. Siswa diperkenalkan proses biologis. ”Lalu dipraktikkan,” jelasnya.

Modus praktik itu dimanfaatkan pelaku untuk melakukan tindakan asusila. Itu dilakukannya di beberapa tempat.

Seperti, di kamar mandi sekolah, WC belakang kantor Postu Desa, rumah orang tua korban, ruang kelas, ruang guru sekolah, dan ruang kepala sekolah. ”Tindakan itu terjadi terhitung sejak Desember 2019 sampai dengan Februari 2020,” terang Joko.

Modus TA terbongkar setelah orang tua wali murid yang anaknya menjadi korban melaporkan tindakannya ke polisi. Hal itu bermula dari anak pelapor itu diminta untuk mengirim foto telanjang karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan. “Siswa yang diminta untuk kirim foto telanjang itu diketahui pamannya. Lalu, pamannya melaporkan ke orang tua korban. Nah, dari situ terbongkar tindakannya pernah dilakukan ke siswa yang lain,” ungkapnya.

Tersangka Terancam Hukuman Kebiri
Tindakan yang dilakukan TA sangat keji. “Tidak pernah terbayangkan kalau dia melakukan tindakan seperti itu,” kata Joko.

Artinya, dia melakukan tindakan itu diluar akal sehat. Dia melakukan tindak pidana dengan sadar. ”Secara hukum pelaku ini melakukannya dengan cakap dan harus diproses,” jelasnya.

Pihak kepolisian menjerat TA dengan pasal 81 juncto pasal 76D Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya pidana mati atau penjara seumur hidup, atau dikebiri dan dipenjara. ”Paling tidak harus dikebiri dan dipenjara,” ujarnya.

Oknum Guru Cabul Terancam Dikebiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jasa Blog - Strategi Museum di Surabaya Tetap Bertahan di Tengah Pandemi (3-Habis)

Jasa Blog - Satu Keluarga di Jember Terkonfirmasi Positif Covid-19

Jasa Situs Persebaya Tak Setuju Liga 1 2020 Dilanjutkan jika Pandemi Belum Usai