Jasa Blog - Fasilitas RS di Sidoarjo Belum Optimal, Tak Perlu Tergesa New Normal

Fasilitas RS di Sidoarjo Belum Optimal, Tak Perlu Tergesa New Normal

Jika anda butuh jasa buat situs untuk mempromosikan usaha anda , sangat di sarankan untuk memesan sekarang di .

JASA SITUS BLOG MURAH

Kelebihan Jasa Situs ini: 1. Pengerjaan cepat. 2. Banyak pilihan desain. 3. Fiturnya lengkap. 4. Siap pakai 5. Harganya murah. Silahlan anda pesan di

JASA SITUS BLOG MURAH

.

JawaPos.com – Wacana era tatanan baru (new normal) ramai menjadi bahan pembicaraan. Sebagian daerah pun gencar mempersiapkan diri. Namun, ada pula yang berharap pelaksanaan kelaziman baru itu tidak perlu tergesa-gesa. Sebab, pandemi Covid-19 belum mencapai puncaknya.

Menurut Direktur RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan SpP, suatu daerah setidaknya harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan WHO. Organisasi Kesehatan Dunia itu mensyaratkan bahwa sistem kesehatan yang ada sebaiknya sudah mampu melakukan identifikasi, isolasi, pengujian, pelacakan kontak, hingga karantina orang yang terinfeksi.

Sistem kesehatan tersebut meliputi rumah sakit hingga peralatan medis. Untuk memenuhi kriteria itu, semua rumah sakit (RS) harus sudah memiliki alat diagnosis PCR dan skrining serologis Covid-19. Ruang isolasi juga tersedia optimal. ’’RS sudah mampu dalam pelayanan Covid-19, kasus persalinan, pembedahan, hemodialisis, dan kasus lain,’’ papar Atok.

Sementara ini, tegas dia, belum semua fasilitas rumah sakit di Kota Delta memenuhi syarat tersebut. Bahkan, berdasar data dinas kesehatan, ruang isolasi khusus untuk pasien Covid-19 masih terbatas. Bahkan, di RSUD Sidoarjo, ruang isolasi khusus telah penuh. Rumah sakit membuat ruang isolasi baru di lantai 1 IGD. Saat ini masih ada empat pasien di sana.

Berdasar fakta tersebut, penerapan era baru harus dipertimbangkan secara matang dan tidak perlu terburu-buru agar membawa kebaikan bagi semua orang. Terlebih, saat ini jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat. Masa puncak pandemi juga belum dilalui. Puncak pandemi diprediksi baru terjadi pada Juli. Jadi, penerapan era baru seyogianya dilaksanakan setelah masa puncak. ’’Sidoarjo baru bisa menerapkan new normal pada Agustus mendatang,’’ tutur Atok.

Secara terpisah, hingga kemarin jumlah pasien yang sembuh dan keluar rumah sakit terus bertambah. Pada 30 Mei, lima pasien pulang. Minggu, seorang pasien juga kembali ke rumah.

Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo drg Syaf Satriawarman Sp Pros menyatakan, pasien positif Covid-19 yang dua kali hasil swab-nya negatif dinyatakan sudah sembuh. Mereka biasanya mendapat surat keterangan dari rumah sakit dan diketahui dinkes. Mereka dinyatakan telah sehat. Jika menjalani tes swab mandiri, pasien bisa dirujuk ke rumah sakit yang dulu merawat atau puskesmas untuk memperoleh surat tersebut. ’’Yang sudah sembuh dan sehat bisa kembali beraktivitas,’’ tuturnya.

Kiat-Kiat Baru Desa Tangguh

Warga RW 2, Perumahan Gading Fajar, Desa Buduran, mencontohkan kiat-kiat tangguh menghadapi pandemi Covid-19. Setiap hari warga bergotong royong memasak untuk mencukupi kebutuhan pangan tetangga.

Wakil Ketua RW 2, Desa Buduran, Tri Agustiono menceritakan bahwa saat itu dirinya mendengar keluhan warga yang kehilangan pekerjaan. ’’Ada 25 karyawan perusahaan yang dirumahkan,’’ jelasnya. Warga patungan uang. Tercetus ide membuat dapur umum. Makanan dimasak ibu-ibu PKK. Setiap hari 300 bungkus.

Inovasi lain muncul di Desa Wadungasih, Buduran. Setiap hari RW melakukan patroli penjagaan. Pengendara yang melanggar aturan PSBB langsung disanksi. Tidak perlu menunggu pemkab.

Camat Buduran Sentot Kunmardianto menjelaskan, desa diminta membuat form sanksi. Isinya memuat nama pelanggar, jenis pelanggaran, serta sanksinya. Setiap pelanggar didata. KTP disita. ’’Sudah 20 KTP kami sita,’’ ungkapnya.

Inovasi warga itu menuai pujian dari Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji. Menurut dia, pada masa pandemi ini, peran desa sangat dibutuhkan untuk menekan persebaran Covid-19 dan mencukupi kebutuhan warga. ’’Desa sebagai ujung tombak pencegahan korona,’’ tuturnya.

Fasilitas RS di Sidoarjo Belum Optimal, Tak Perlu Tergesa New Normal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jasa Blog - Strategi Museum di Surabaya Tetap Bertahan di Tengah Pandemi (3-Habis)

Jasa Blog - Satu Keluarga di Jember Terkonfirmasi Positif Covid-19

Jasa Situs Persebaya Tak Setuju Liga 1 2020 Dilanjutkan jika Pandemi Belum Usai